Cerita ngentot smp bergambar


Ceritasex – Cerita ngentot smp bergambar Ukuran tubuhku biasa-biasa saja 168, berat 60 dengan tahi lalat di dagu sebelah kanan dan rahang sebelah kiri yang kata mbak Srini unik dan sekaligus membuatku manis kata mbak Srini, sebenarnya aku laki-laki tulen urusan ini nanti aku ceritakan. Ukuran penisku pun normal, tegak lonjong keatas tanpa membengkok. Agen Bandar Online

Setiap pagi sejak duduk di SD aku tidak jarang kali merendam dengan teh basi sekitar 10 menit, kemudian pelan-pelan di kocok-kocok, diremas tidak boleh sampe terbit mani (seringnya sih keluar, abis enak sih). Itu kata anak-anak kos sebelah rumahku dahulu, entah benar atau tidak. Manfaatnya? Itu pun aku belum tahu. Situs Taruhan Bola

mery mengecup bibirku, aku terperanjat atas perlakuan itu. Belum lagi keterkejutanku hilang mery mengulangi perbuatannya. Kali ini dengan sigap aku rengkuh pundaknya, aku lumat bibirnya. Gantian mery yang terkejut, dia melulu hendak membalas suratku dengan kecupan kilat malah aku tidak kalah cepat. Lidahku meliuk-liuk dalam mulutnya yang menganga sebab terkejut, terlihat sekali dia belum pernah mengerjakan ciuman.

“Mmmppphh…” Lalu tubuhnya mengejang, rona wajahnya memerah desiran panas napas kami mulai memburu. mery memejamkan matanya pelan dia mulai mengekor lidahku yang mengembara rongga mulutnya dan dia melenguh pelan terbendung manakala lidah-lidahku menaut lembut lidahnya. Refleks tangan kirinya merengkuh tengkukku.

Menarik lembut kepalaku dan tangan kirinya bertopang pada tepian daun jendela. Dalam keadaan gelap, pelan aku turunkan telapak tangan kananku dan meraih gundukan payudaran sebelah kirinya. “Ah..!” mery melenguh lirih dan terkejut, menepis pelan tanganku. “Sudah malam, kelak yah?” Bisiknya lirih, memberiku satu kecupan dan memblokir daun jendela. Jam telah mengindikasikan pukul 10 malam.

Aku menengok kekanan dan kekiri, kedua orangtua yang seorang guru dan adiknya telah berangkat sejak tadi, mery biasa memakai sepeda. “Maaf tadi malam, marah?” Senyuman dan guratan giginya semakin terlihat putih dipadu rona wajahnya yang coklat kehitaman. “Tidak tuh,” sambil aku menghampirinya di kerimbunan. Entah kenapa dia pun beranjak semakin masuk ke lorong samping rumahnya dan pastinya kami semakin tidak terlihat dari luar. “Habis surat anda telah malam sih.” Situs Poker Online

Aku raih tangannya dan pelan aku rapatkan tubuhku kearahnya dan aku cium bibirnya ah.. dingin-dingin empuk. Lidah-lidah kami bertautan, matanya terpejam. Jarum jam mengindikasikan pukul 6.35 jadi masih terdapat masa-masa bikin bercinta. Hanya desah napas kami yang terdengar. Dan berlahan mery semakin menekuk tubuhnya dan terlentang keatas dipan bambu. Pelan aku mendekatkan bibirku ke bibirnya, mery membalasnya sarat gairah. Jemari tanganku membuka satu persatu kancing bajunya seiring dengan berjalannya masa-masa dari menit ke menit.

Aku menindih pelan sambil membuka resletting celana seragam SMAku yang berwarna abu-abu. Aku menjatuhkan kecupan lembut dibibirnya, refleks mery membuka mulutnya memberi jalan guna lidahku menjelajahi rongga mulutnya. Sementara tanganku sudah menurunkan celana seragam dan celana dalamku sebatas pantatku, sekarang kontol sudah terbebas. Aku raih tangan mery yang tidak banyak terentang keatas, aku tuntun kearah kontol.

Cerita ngentot smp bergambar
Cerita ngentot smp bergambar

Cerita ngentot smp bergambar “Uhh…” Tubuhnya bergetar, payudara yang terhimpit tangannya menyembul kecoklatan berkilatan kemery dengan bimbinganku mery meremas batang kontol. Karena belum terbiasa dan guna kesatu kalinya dia memegang maka genggamannya tidak banyak kencang dan tidak terdapat reaksi di samping menggenggam. Toh aku pun tidak pernah tahu sebab ini pun baru kesatu kalinya aku memperlakukan lawan jenisku hingga jauh.

Terasa kepala kontol menyibak sesuatu saat pinggulku aku tekan sedikit. mery tidak banyak mengrenyitkan dahinya tanda terdapat sesuatu yang aneh. “Sreet…” Kembali laksana menyobek sesuatu. Kini mery menggigit bibir unsur bawahnya, wajahnya tidak banyak tegang sedangkan wajahku juga demikian, cengkeraman tanganku tidak banyak gemetar saat aku dorong pantatku kebawah. “Sreet… sreeettt…” “Mpphhh…”

Erangan lirih dari mulut mery kamery setengah kontol telah menghujam masuk. Tetesan darah perawan menetes, laksana aliran sungai Mahakam menetes disela-sela dipan bambu yang kami gunakan guna bergelut. Menetes kebawah, berjatuhan tetes demi tetes keatas tanah yang berdebu. Aku unik keatas pantatku dan dengan pelan aku tekan pulang kebawah, kali ini tanganku telah tidak menggenggam berganti menopang tubuhku yang merapat diatas tubuh mery.

“Sreettt…” “Aaahhhh…!” mery mengapit pantatku dengan kedua pahanya yang tidak banyak terangkat menyangga perih kemery seluruh kontol guna kesatu kalinya menjebol vaginnannya. Dan sekarang seluruh batang kontol telah menghujam kedalam liang surgawi tempiknya. Tangannya menggenggam erat, pahanya mengapit powerful pantatku dan wajahnya semakin terpejam. Aku berikan kecupan lembut kebibirnya kemudian dia mulai menangis. Dan mendekap tubuhku dengan erat dengan tidak mencungkil jepitan pahanya di pantatku justri kakinya yang terangkat ditaruh diatas betisku.

Berlahan pantatku aku mainkan naik-turun, guna menenangkannya aku membisikkan sesuatu ketelinganya, “Sakit…?” “Aku tahan, aku sayang kamu…” Suara berderit pada dipan bambu menyangga tubuh kami kemery kontol aku maju-mundurkan, mery tidak mencungkil pelukannya dan kedua kakinya tetap berada diatas betisku dan kali ini jepitan pahanya di pantatku tidak banyak mengendor.

Plak… plak… plak…” Kelamin kemi menerbitkan bunyi khas kemery saling bergesekan dan suara tersebut merupakan kesatu kalinya kami dengar. Dua puluh menit selesai dari aku sukses memerawani mery, aku terus memainkan kontol maklum masih jejaka jadi maju-mundur, maju-mundur terus tanpa terdapat variasi. Toh dengan begitu lambat laun rasa perih pada mery mulai hilang, aku juga demikian. mery mulai mencari-cari bibirku dan aku menyambutnya dengan mengulum lidahnya dan memilinnya dengan lembut. Agen Judi Online

Aku terus menghujaninya dengan goyangan kontol, sesekali aku berlahan guna unik napas. Lumayan pegel pun ternyata, palagi rambut kontol yang telah mulai lebat lenyodok-nyodok vaginnanya yang belum berambut menciptakan rasa perih padanya menjadi sebuah sensasi mengenakkan, menggugah birahi yang tidak banyak berkurang dampak rasa perih.

“Hhggghh…” “Aahhhhh…” mery mengejang, rona wajahnya memerah, napasnya terbendung manakala birahinya menanjak menghantam ubun-ubun dan laksana sebuah hempasan gelombang menerjang apa saja kemudian padam terkulai. Lemas. Banyak energi yang sudah dikeluarkan. Aku terus menggenjot kemery mery telah jatuh terlentang, kedua kakinya terkulai mengkangkang. Aku topang badanku dengan kedua tanganku kali ini pantatku bebas naik turun. Lesatan kontol di dalam vaginnanya laksana terpedo yang dikenalkan dari suatu kapal selam. Seperti terdapat sesuatu yang bakal terbit aku percepat gerakan pantatku naik-turun. Dan… Situs Poker Online

Kami jatuh berguling, mery tetap aku peluk sampai-sampai dia menindih tubuhku. kontol terlepas dari tempiknya, spermaku muncrat kemana-mana. Akibatnya, kontol yang masih “ereksi” tertimpa pantatnya mery. “Dipan sialan,” demikian umpatku. “Sudah keropos.” Lalu kami berdiri, mery memandangku kemery aku meringis menyangga ngilu di kontol yang tertimpa pantatnya. “Sakit?” “He-eh”

Sambil berdiri dimana aku masih telanjang bulat, mery mengulurkan tangannya, memegang kontol yang telah terkulai sambil menyerahkan pijitan-pijitan lembut. Aku tumpangkan kedua tanganku keatas pundaknya. “Hari ini anda bolos ya?” Aku melulu tersenyum, aku biarkan tubuhku bugil dihadapannya. mery seraya mencuci dengan tangan kirinya badanku yang tidak banyak berdebu memandangku mesra, duh jernih mata tersebut menusuk lekat ke dalam kalbuku. Cerita ngentot smp

“Padahal aku jam kesatu terdapat ulangan fisika.”
“O ya?”
“Biar saja,” seraya aku usap rambutnya yang tergerai.
“Masih sakit?”
“Sedikit.”
“Enakan sekarang?”
“He-eh”

mery mengocok berlahan-lahan dan kontol laksana diurut tangan lembut, berlahan kontol mulai tegak kembali. Aku usap payudaranya yang tertutup kaos dan seragamnya telah tersibak tidak karuan. Aku cium pulang bibirnya sedangkan mery terus dan terus mengurut-urut kontol. mery terkejut dan tidak banyak meringis menyangga perih namun melulu sebentar dan napasnya telah mulai tidak beraturan. Berselang lima menit dengan memegang erat tepian dipan bambu seraya “mekangkang” mery menggeliat sambil melenguh kuat.

Aku pegang pantatnya dengan kedua tanganku, aku sodokkan kedepan dan kebelakang pantatku sampai-sampai kontol leluasa melesak terbit dan kedalam. Lalu aku remas dengan memegang erat pantatnya manakala kontol memuntahkan spermaku.
“Ahhhh… hh… ahhh…”
“Serrr… serrr… serrr…”
Cairan kental putih muncrat didalam vaginnanya sambil memunculkan bunyi “ceplak-ceplak-ceplak”, belum puas aku teruskan genjotanku sehingga mery nyaris jatuh terkulai bila saja tidak aku topang pinggulnya dengan kedua tanganku.

Semangat mudaku menggelora, aku terus memacu dan memacu. kontol yang semula terasa ngilu sebab telah melontarkan airmaniku berlahan pulang menemukan kekuatannya. Aku habis-habisan supaya kontol sesudah menerbitkan airmani tidak terkulai. Aku paksa semangatku supaya cepat meraih birahi kembali.

mery melulu menggigit bibirnya, lemas sekali. Sendi-sendinya serasa inginkan lepas, napasnya tersengal-sengal. Rasa pening menghantam kepalanya namun tempiknya ternyata tidakmau kompromi, berlahan cairan birahi mengairi gesekan kontuol dan tempiknya. mery tidak kuasa menyangga hentakan birahi yang berlahan mulai merambat naik ke ubun-ubunnya. Merayap ke seluruh ujung syarafnya, jantungnya berdegup dengan kencang, matanya terbelalak dengan seluruh otot diwajahnya menyembul mengakibatkan rona wajahnya memerah.
“Akkk… hhhhhh…!”
“Crooot… crooot… crooot…”
“Ah…”
Bersamaan kami dihempas oleh puncak birahi, bersamaan kami dihantam oleh kesenangan surgawi dan bersamaan kami jatuh terjerembab keatas dipan bambu dan seakan-akan dunia terasa melayang. mery jatuh tanpa daya keatas dipan menyisakan lelehan sperma di selangkangannya dibawah tonjolan pantatnya, ternyata dia pingsan!

Disekolah aku tergolong murid yang biasa-biasa saja, sementara mery tergolong kelompok murid kumpulan “dodol” alias “bego” dan kelompok cewek “non nominasi” pantes saja aku radak “GR” langsung main tancep pedang aja. Hebatnya aku tidak puas melulu sekali, sangat tidak banyak dua kali, inikah guna dampak rendaman air teh basi? Mungkin kali ya ha… ha…

Sudah tiga bulan aku setubuhi mery, sekitar tersebut pula dia tidak hamil. Luar biasa, menciptakan aku ketagihan. Sungguh tidak terdapat masa-masa lowong aku dengan dia guna tidak ngesex. Terus cerah dan cerah terus, aku memperlakukan mery sebagai obyek dan bukan sebagai subyek, duh memang aku sadari aku sungguh-sungguh jahat. Tidak jarang mery selama jam 2 siang menyusup masuk ke kamarku. Cerita ngentot smp bergambar.