Cerita Sex Berimajinasi Dengan Celana Dalam & BH Punya Wanita Cantik


 

Narasi Seks Asli 2018 Pertama kalinya saya bekerja, saya memperoleh posisi sebagai petugas kebersihan kamar hotel, saat tersebut narasi ini diawali, terang-terangan saya bukan sang buruk atau sang ganteng, tetapi enak dilihat mata kata ibuku (bisa donk beri pujian diri sendiri), keluargaku bukan “orang berpunya” dan saya tidak pintar berbicara, mungkin itu juga penyebabnya saya menjadi kerap kikuk, kurang percaya diri jika berjumpa dengan seorang wanita, apalagi wanita itu elok dan saya tertarik kepadanya, duh! tentu saya tidak ubahnya sebuah patung yang dapat berkeringat!

Bokep IndoDapat diterka, jika saya tidak pernah rasakan yang bernama berpacaran! ah kacian dech saya, tetapi nanti dulu! tidak berarti saya tidak tertarik sama seks, malah libidoku termasuk tinggi, ditunjukkan saat saya bersihkan sebuah kamar yang ditempati oleh pasangan wanita dan pria, tentulah seseorang akan geli melihatku, karena rudalku mengeras, membatu, jadi membesar tanpa teratasi memikirkan pergumulan penuh birahi dari mereka, sampai saya tidak dapat bekerja dengan posisi berdiri yang tegak, tubuhku cukup membungkuk bukan lantaran santun, tetapi aduh! malu jika kedapatan horny.

Sesuatu hari saya bersihkan kamar hotel yang ditempati empat orang ABG yang liburan di Jakarta, mereka asal dari pulau Sulawesi, wuih! kulit mereka putih bersih berkilau, tinggi 160an membuat mereka kelihatan langsing secara berat 47an, gesit, elok, aih benar-benar bikin gemas dengan umur meranum. ‘Sweetseventen’.

Siang itu mereka telah melejit ke mall, tinggalkan kamar secara beragam atribut ABGnya yang berantakan diseantero kamar.

“Ah anak manja! apa sulitnya sich membereskan barangnya sendiri,” pikirku sekalian geleng kepala, sesudah kurapikan kamarnya, datang waktunya saya bersihkan kamar mandi.
“Hah, amburadul ternyata!”

Kelihatan baju-baju bergoyang-goyang ada di belakang pintu kamar mandi saat saya masuk ke dan kututup pintu kamar mandinya, goyangan itu membuat celana dalam dan BH yang ada dibalik baju-baju itu tersembul memikat, warna ceria dan memiliki motif lucu-lucu. Sikat gigi, sabun mandi, handuk terkapar demikian saja, mereka betul-betul ingin bergembira sampai tidak ada waktu buat sedikit membereskan kamar, “Toh bakal ada yang membenahi,” demikian mungkin pikirnya.

Semuanya sudah kembali lagi ke tempatnya, terkecuali pakaian kotor, CD dan BH saya diamkan di gantungan, ‘malu ah!’ menyentuhnya, seolah ada getaran aneh, seolah-olah mereka sendiri yang di depanku, tapi selanjutnya rasioku bekerja menyadarkanku jika itu hanya seonggok baju.

“Hei! mengapa malu, walaupun kau cium juga tidak akan berteriak!” demikian bunyi kepalaku waktu melihat segitiga-segitiga lucu dan kacamata imut penutup dada tersebut.

Sebentar saya melihatnya kembali, dan memulai tertarik untuk menyentuhnya, tanpa sadar tanganku bergerak mencapainya sekedar untuk mengelusnya, tanganku tergetar luar biasa waktu menggenggamnya lantas mendadak ada hati horny yang melimpah-luap sampai saya mulai mengendusi, mencium celana dalam warna putih yang berhiaskan bunga-bunga kecil itu dengan birahi yang menggebu-gebu. Ooh! benar-benar birahiku mencapai puncak saat kuhirup dalam-dalam wewangian kewanitaan beberapa gadis belia itu, kupenuhi rongga dadaku seolah tidak ingin kusisakan ruangan kosong paru-paru ini tanpa harum badan dan keringat enak yang melekat di CD dan BH tersebut. Kakiku berasa lemas sementara batangku makin mengeras.

Kuremas-remas dengan gaungs dan satu kali lagi kuhirup dalam-dalam kesegaran wewangian keringat yang menempel kuat di celana dalam dan BH itu, saya menjadi ingat saat beberapa gadis itu bererobik barusan pagi, “mmhh.. Mmhh aah ssh.. ” saya bernafas dengan hidung tertutup kain berenda itu, sepotong wewangian pipis menambahkan rasa birahiku semakin menjadi, seolah saya betul-betul melumat vagina beberapa gadis tersebut.

Saya makin terlarut dengan fantasiku, celana dalam dan BH kotor yang digantungan sekitar 4 pasang plus baju-baju kotor dengan harum tubuh penuh kesan gadis remaja membalut semua badanku yang tanpa sadar telah polos telanjang! Betul!, seakan saya bersetubuh sama mereka, berempat sekalian, saya tersandar pada dinding kamar mandi sekalian menyeka-usapkan ke penisku secara halus celana dalam tipis itu berganti-gantian dengan tangan kiriku sekalian terus beronani, tangan kananku memasukkan BH dengan berbau asam keringat yang fresh itu ke hidungku, sedangkan kaos-kaos centil yang saat digunakan akan memperlihatkan ketiaknya yang putih bersih dan tidak cukup buat tutupi keelokan perut dan pusar penggunanya itu kututupkan di semua badanku yang tetap tergetar luar biasa.

Kusaksikan sisi CD yang menyempit diselangkangan, ada noda-noda kabur dan lendir bening tipis diatasnya, kuhirup dengan nikmat! kujilat, kuhisap seakan menjilat vaginanya dengan gaungs, cukup asin rasanya. Kulahap dengan garang, kutarik, kugigit, oohh enaknya..

Kubentangkan CD yang imut itu dan kutempelkan sisi selangkangan penutup vagina itu di penisku, woow! besarnya kotolku kelihatan tidak sesuai dengan lebar penutup vagina di bagian bawah celana dalam itu, rudalku kelihatan terlampau besar untuk ukuran selangkangan beberapa gadis itu, gairahku jadi meletus memikirkan demikian sesaknya bila rudalku masuk vaginanya! mendadak tubuhku tergetar luar biasa, kesan yang hebat!!, penisku tidak dapat meredam muntahan lahar kepuasan yang berdenyut mendesak keluar itu dan “Ah..! ah! sangat nikmat!”. Berasa berliter-liter melejit keluar diimbangi sengatan nafsu birahi dan terus kukocok-kocokkan dan kugesek-gesekkan rudalku pada celana dalam dan BH itu sampai getaran yang serang semua badanku membuat diriku terkejang-kejang tidak teratasi.

Cerita Sex Lainnya:  Cerita Sex Melayani Dokter Kecantikan Cabul

Peluhku berluncuran di semua badanku, lemas, lega, bersatu aduk membuat sensasi rasa yang hebat dalam benakku, kubiarkan napasku yang mengincar perlahan-lahan berangsur normal, sesudah beberapa saat terkulai lemas, saya mulai bangun, bergerak membereskan baju-baju kotor beberapa gadis itu yang turut terlontar berantakan saat saya capai orgasme luar biasa, kubersihkan ledakan dan ceceran lahar yang melekat pada CD dan BH dengan tissue supaya tersamar, bagaimana juga saya tidak ingin mereka mengetahui jika ‘daleman’ mereka sudah kujadikan bulan-bulanan alat pemuas gairah birahi dan yang jelas agar mereka tidak berprasangka buruk hingga saya masih tetap dapat bebas “nikmati” celana dalam dan BH kotor mereka sepanjang bermalam di hotel tempatku bekerja.

Mulai sejak tersebut saya jadi terpikat untuk menciumi celana dalam kotor beberapa gadis, ucapkanlah ada seorang gadis dengan body aduhai, elok, menarik dan saat duduk roknya terbuka sampai kelihatan celana dalamnya atau pada bokongnya kelihatan garis celana dalamnya karena itu saya tidak begitu tertarik kepadanya, yang berada di pikiranku malah,

“Seandainya saya dapat menciumi, menjilat-jilati, rasakan kehalusan celana dalamnya ah.. Begitu enaknya”.

Celana dalam sebagai korbanku juga makin banyak berguguran, saya makin terobsesi untuk rasakan semua type cewek melalui celana dalam dan BHnya, saya merasa telah ‘ merasakan’ seorang wanita cukup dengan mencumbu dalemannya, tidakkah celana dalam dan BH ialah barang yang paling individu? seakan dengan memperolehnya aku juga sudah nikmati badannya.

Dimulai dari wanita pribumi s/d wanita bule kuperkosa dalemannya, ada yang saya mengambil dari kopernya, cantelan kamar mandi, dan lain-lain. Saya tidak tertarik bila wanita itu sedang mens (masalahnya tidak ada wewangiannya, pakai softex sich), setelah atau saat sebelum mens malas! kurang menarik wewangiannya, wanita yang habis disetubuhi (merasa didului), gendut!, terlampau kotor, yang terang saya sukai yang setelah digunakan wanita usia muda dan mode CD atau BHnya tidak neko-neko.

yang paling saya gemari ialah langkah penyimpanannya karena terkadang CD atau BH sesudah digunakan dan belum sempat dicuci itu diletakkan rapi jali, terselinap sekali, jadikan saya berdebar saat menelusurinya, ada kesan tertentu sesudah cukup sulit menelusurinya. Sebelumnya pernah sesuatu saat saya menelusurinya sampai isi tas saya ubek-ubek, ada uang 10 jeti diletakkan disana, ah tetapi saya tidak tertarik tuch! Gile ya..

Saya lebih suka sang segitiga itu! Pada akhirnya masih tetap pun tidak saya dapatkan, sampai saya baru mengetahui, rupanya ia menggunakan segitiga yang dibuat dari kertas tissu yang banyak dipasarkan di swalayan, waah! Dan dibuang pada tempat sampah, ini saya tidak sukai, saya lebih sukai kain biasa yang mungkin dalam benakku tebersit jika celana dalam tissue tidak memiliki nilai bersejarah, gunakan sekali langsung membuang! Baca : Cerita Seks Riil Gelora Birahi di Kembali Kudung

Rutinitasku makin kronis saat saya bekerja di laundry, yang semula saya perlu ketahui siapakah pemilik celana dalam dan BH itu, supaya pada waktu berimajinasi betul-betul riil, karena itu saat ini celana dalam dan BH wanita siapa saja asal ukuran tidak terlalu besar, sedang tidak haid, dan barusan digunakan, jadi makananku waktu membedah laundry bag. Saya memiliki ruang tertentu yang bisa kukunci, hingga saya dengan rileksnya bawa celana dalam dan BH itu keruanganku, umumnya kulakukan di waktu malam hari, wah terkadang ada belasan celana dalam dan BH dalam tadi malam! berwarna-warna, menarik! hingga saya perlu membuat catatan dulu, agar tidak terganti-tukar waktu kembalikan ke keranjangnya masing-masing.

Saya semakin berani dengan menyemprotkan CD dan BH itu dengan lahar kepuasanku (toh pemiliknya tidak akan tahu), saya merasa senang saat menyaksikan CD dan BH yang tidak memiliki daya itu berbasah-basah dengan spermaku.

Apa semua itu aneh? Apa rutinitas itu dapat lenyap sesudah saya pacaran atau menikah? Ah.. Biarlah yang terpenting saat ini libidoku tersalurkan agar tidak jerawatan dan tidak jadi pemerkosa yang sebetulnya.

Saya merasa dengan daleman wanita untuk beronani hatiku jadi lebih rileks (karena mungkin tidak bakal ada penampikan, protes atau sejenisnya, merasa bebanku lebih enteng karena tidak ada faksi yang dirugikan toh saya bermain-main dengan fantasi, lebih individu karena saya lebih tahu fantasi apa yang kusukai, saya merasa hanya cukup dengan memperoleh ‘daleman’ wanita, terasanya saya sukses melumat kewanitaanya tanpa kenalan, pendekatan dan lain-lain, karena mungkin saya sukai kurang percaya diri di depan mereka ya? Dan yang jelas tambah murah! karena tinggal nyomot saja.