Cerita Sex Ngentot Sama Pelayan Bohay Sangat Nikamat


Cerita Sex Ngentot Sama Pelayan Bohay Sangat Nikamat

Awalannya saya pilih Yanti karena triknya duduk di ‘etalase’ dan belahan di buah dadanya yang mengundang. Saat itu dia kenakan pakaian malam ketat panjang warna hitam dengan belahan memek nya yang hampir sampai pangkal paha dan dada rendah yang cuma didukung dua utas tali yang memutari sepasang pundaknya yang terbuka. Saya sebelumnya sempat cemas jangan-jangan tali-tali itu tidak sanggup meredam beratnya sepasang buah yang seolah ‘meledak’. Mode pakaian ini memperlihatkan 55 % daging buah-buah dadanya tersebut. Dua senti kembali ke memek nya tentu putingnya kelihatan. Saya selekasnya pilihnya apalagi ‘pemandu’ di sana mengatakan darimanakah Yanti berasal : Korea !

Cersex Sedarah –  Saya sebenarnya kurang menyenangi servis yang standard pada tempat ‘pijat’ ini. Demikian mengamankan kamar, sang pemijat langsung melepasi bajunya sampai telanjang bundar, lantas ditukarnya bebatan handuk. Kita dimintanya telanjang selanjutnya dimandikan saat sebelum dia mandi sendiri. Setiap kamar ada shower-nya.

Mauku sich, baju dibuka satu-satu dan perlahan-lahan hingga ada elemen exciting. Saya punyai langkah tertentu saat nikmati buah dadanya. Saat sebelum buka KUTANG, saya biasa menciumi wilayah ke-2 ‘buah dadanya’ yang tidak tertutup kutang – ketentuannya : dada itu harus lumayan besar. Lantas tali KUTANG kutarik ke memek nya sampai putingnya cukup muncul buat di cium dan dihisap. Baru cup-nya dilepaskan, satu-satu sudah pasti. Sedap menciumi sisi buah memek nya puting. Dengan Yanti saya tidak sebelumnya sempat nikmati kesenangan tersebut.

Langkah Yanti memandikanku cukup membuat ontolku bangun. Sesudah semua badanku (terkecuali kepala) diguyur, dia menyabuni wilayah dada, perut, kelamin, dan paha depan. Di wilayah kelamin dia menyabuni dengan demikian cermat, dimulai dari pangkal, leher, dan kepala ontol, kantung pelir dan sekelilingnya hingga ontolku mulai bangun. Terasanya saya dimasturbasi saat dia dengan berulang-ulang menggosok semua tangkai ontolku. Nantinya saya baru mengetahui mengapa cuma beberapa daerah hanya itu yang dia sabuni.

Sesudah Yanti usai mandi , dimintanya saya tiduran telentang di tempat tidur. Sedap saja dia memerintah, walau sebenarnya saya yang bayar. Anehnya, saya nurut saja. Selanjutnya dia merayap di atas badanku dan memulai menciumi dan menjilat-jilati dadaku. Wilayah puting mendapatkan jilatan yang intens. Di sini peluangku meremas di buah dadanya yang rupanya cukup empuk. Jilatan dilanjutkan ke memek nya, perut, selanjutnya paha sampai lututku, kelamin dilalui ! Tetapi nanti dulu. Sesudah lutut dia kembali lagi ke atas, ke paha, baru ke ontolku. Berikut yang disebutkan ‘mandi kucing’. Dia menjilat-jilati semua tempat badanku yang dia sabuni barusan !

Jilatan di wilayah kelamin yang paling hebat. Lidahnya mencari semua tangkai ontolku.

Dikemotnya buah ontolku, bahkan juga jilatannya sampai ke wilayah di memek nya kantung zakar.

Kontan ereksiku semakin mengencang. Lantas dikecupnya ujungnya kepala ontolku, saat sebelum dia secara perlahan-lahan dan setahap masukkan semua tangkai ontol ke mulutnya. Kepala Yanti bergerak turun naik memiliki irama, saya merem-melek nikmati permainan oral-sexnya. Baru seringkali kocokan, mulutnya melepaskan ontolku.

“Jangan dikeluarin dahulu, ya Mas,” ucapnya.
“Ya..ya……. terusin,” perintahku cepat, cemas kehilangan event sedap ini.

Kembali dia mengulum, masuk-keluar. Tetapi saya jangan terlampau lama-lama. Betul kekuatiran Yanti. Saya mulai merasa geli-geli di ujung sana.
“Udah…udah….geli,” kataku.
Yanti melepaskan, hingga saya punyai peluang untuk mengatur diriku supaya tidak sampai pucuk. Baru saja rasanya maniku nyaris tumpah.

Yanti lantas ambil posisi, telentang buka ke dua kakinya, siap. Saya bertopang pada lutut, siap masuk kelubang memeknya. Posisi standard, memang. Tetapi saya menangguhkan niat untuk masuk sekarang ini. Saya barusan belum nikmati buah di buah dadanya, sekalian saya ‘mencuri’ waktu untuk sedikit menurunkan diri. Buah kembar itu kulumat. Putingnya kusedot. Ia menampik saat saya mencicip kekenyalan daging di buah dadanya dengan menggigit. Cukup. Saya sudah tidak sabar ingin rasakan lubangmemeknya.

Kembali saya bertopang pada lututku. Yanti buka lebar ke dua kakinyanya. Tetapi saya tidak ingin posisi yang ‘terlalu standar’, kulipat pahanya ke atas. Kutempatkan kepala ontolku yang tegang ke mulutmemeknya. Kudorong perlahan-lahan tempat. Saya masuk, mulai mengocak turun-naik, Yanti menggoyang kiri-kanan.memeknya cukup, masih tetap ada sedikit ‘hambatan’. Mendadak di tengah-tengah kocokan, Yanti meredam bokongku di posisi masuk. Tujuannya, agar saya stop mengocak. Seterusnya, ontolku rasakan capitan memiliki irama dalam sana. Waaahhhh…. nikmatnya. Kesan baru ! Yanti sanggup mainkan lubang dalammemeknya, hingga kita yang di saat rasakan denyotan teratur !

“Sedap, Mas ….?” tanyanya sekalian senyuman. Kurang ajar !

Saya kembali ‘memompa’ sesudah memperoleh kodenya lewat bokongku. Sesudah seringkali kocokan, kembali saya memperoleh ‘bonus denyotan’ dari Yanti. Mungkin berikut penyebabnya pemandu di muka barusan memberikan ‘rekomendasi’ jika Yanti asal dari Korea. Walau sebenarnya dari pembicaraan singkat dengan Yanti barusan saya mengenal logat bicaranya dari wilayahjepang, bukan Korea. Keterampilan Yanti mainkan memeknya dipasarkan cap merk “Korea”. Ah.. perduli sangat, yang terpenting rasanya Bung !

Denyotan ke-2 rupanya percepat prosesku ke arah pucuk. Saya coba bertahan dengan perlambat pergerakanku, tetapi gagal. Rasa geli tidak tertahan kembali. Karena itu, saya justru percepat kocokanku…… dan……… Saya melafalkanng. Saya melayang-layang….. Tumpah tumpah….. Kutumpahkan semuanya……..! Lantas rebah… lemas.

Pembaca, meskipun persetubuhan yang baru saja kulakukan itu sedap, tetapi bukan persetubuhan itu yang saya sebutkan pada awal tulisan ini sebagai pengalaman nikmat bersama Yanti. Jalinan kelamin ronde ke-2 dengan Yantilah yang memberikan pengalaman tidak terlewatkan. Ini ceritanya.

Cerita Sex Lainnya:  Cerita Sex Tante Ajari Ngentot

Sesudah sesaat saya terbaring melepaskan capek, saya bangun ke shower untuk mandi. Pemandu di muka barusan menjelaskan jika walaupun biaya yang berjalan itu all-in, tetapi cuma termasuk sewa kamar untuk singgel shot sepanjang satu jam . Maka saya bersiap untuk pulang. Tetapi Yanti meredamku.

“Mas, satu kali lagi yok, Mas mengambil ganda saja,” ajaknya.
Maknanya, saya dapat waktu sejam kembali untuk ‘tembakan’ ke-2 dan bayar 2x biaya.
Kalaulah saya ingin bermain kembali, lebih bagus saya di depan ambil seseorang. Pemikirannya dengan bayar yang masih sama, saya dapat ‘merasakan’ lainnya.
Ngapain sama orang yang masih sama, meskipun sedap. Lain seseorang juga kesannya. Tetapi janji Yanti membuatku berpikiran.
“Kelak saya kasih style baru, dech Mas,” janjinya.
“Yang nyot-nyot kaya barusan ?” tanyaku.
“Nyot-nyotnya masih tetap, tetapi tempatnya berbeda, lebih sedap, dech,” promo-nya.
“Berbeda bagaimana ?”
“Sulit dibicarakan, dasarnya coba, dijamin Mas senang.”

Saya ragu. Di ronde ke-2 umumnya saya dapat semakin lama, cuma saya butuh waktu agar dapat bangun . Kulirik ontolku, menjadi kecil dan terkulai. Butuh waktu dan stimulan intens untuk menggugah sampai tegang keras.

“Saksikan, tuch,” kataku sekalian mataku ke ontol.
“Ahh…gampang, saya ‘kan ‘ahli pembangunan’, OK Mas ?” Saya menggangguk. Selekasnya dia raih gagang aiphone.
“Ini Yanti, ganda,” informasi secara singkat ke front desk.
“Yok saya mandiin dahulu,” ucapnya sekalian tarik tanganku.
“Posisi yang bagaimana sich,” tanyaku ingin tahu saat Yanti menggosoki tangkai otolku.
“Kelak dong…kita praktekin…” jawabannya sekalian mulai meng-onani. Ontol itu belum bangun , hanya sedikit jadi membesar. Butuh waktu, saya katakan .

Mandi yang sama seperti barusan juga usai. Saya diberinya handuk baru. Yanti mulai mengguyuri badannya. Mendadak saya ada gagasan. Kuambil sabun pada tangan Yanti, lantas kusabuni badannya, dimulai dari buah dada. Dia tidak menampik. Puting itu mengeras, karena mungkin kedinginan. Masalahnya, saya mengetahui jarang-jarang professional yang dapat turut nikmati servis yang diberi. Dari dada, tanganku langsung ke selangkangan dan telunjukku mainkan ‘pintu’memeknya. Saya mulai terangsang, barangku mulai bergerak naik, walaupun belum keras. Sayang, episode mandi usai.

Kembali dia menjilat-jilati dadaku sesudah saya telentang, tetapi ini kali saya ingin dia segera saja ke target : ontolku, yang ‘turun’ kembali sesudah kami usai mandi. Sekarang dia aktif mengulumi, bahkan juga menyedot-nyedot, perlahan-lahan ontolku bangun kembali. Apalagi sesudah lidahnya mengkilik-kilik ‘leher’ ontolku. Saya tegang mengeras. Yanti tahu sekarang waktunya untuk memulai, dia lepas kulumannya, lantas tiduran, bukan telentang, tetapi menghadap ke kanan, miring.

Itil V3
“Kita awali posisi baru, ya Mas,” ucapnya.

Tidur miring ke kanan, ke dua kakinya dan tangan kanannya berada di memek nya. Lantas lutut dan paha kirinya dia ambil ke atas memperlihatkanmemeknya.

“Ayo… masuk, Mas,” perintahnya.

Bagaimana nih triknya, pikirku. Lutut kiriku bertopang antara pahanya yang terlipat dan lutut kananku menyangga pada belakang pahanya (ingat, dia tidur miring menghadap ke kanan). Semoga Anda dapat memikirkan posisi kami ini. Saya mulai menyerang. Cukup sulit masuknya, Bung ! Mahfum, dengan posisi ini lubangmemeknya menyempit. Terang, lebih sedap rasanya dibanding ronde pertama barusan. Saya mulai memompa dalam posisi ini, aneh tetapi sedaaap !

“Gimana…..Mas…..?” tanyanya terengah.
“Sedaaaap……..!” jawabku tidak kalah ngos-ngosan.
Gesekan dindingmemeknya demikian berasa pada tiap inch tangkai ontolku. Tiba-tiba….
“Setop dahulu Mas.”
“Kenapa…..” Saya stop di posisi tanggung, tangkai masuk 1/2.
“Masukkan Mas.” Sekarang semua tangkai terbenam.

Perlahan-lahan dia luruskan ke dua kakinya kirinya yang sejauh ini terlipat. Wow… kemaluanku terasanya terpilin oleh pergerakannya tersebut. Lantas, perlahan-lahan juga dia gerakkan badannya jadi telungkup ! Saya ngikut saja. Bacaan seks yang lain: Cerita Seks Riil Penderitaan Andini Gadis Seksi IGO

“Janganlah sampai lepas…. Mas.”

Bukan bermain. Yanti telungkup prima, sedangkan saya menusuknya dari belakang ! Umumnya, jika saya bermain doggy model ini cewekku tempatnya merayap, tetapi ini telungkup ! Kok dapat ya ? Sudah pasti lebih rapat serta lebih nikmat !

Dengan berpegangan pada bokongnya yang padat berisi saya memacu kembali. Terkadang bertopang pada lututku, terkadang menindih badannya sekalian tanganku menjelajahi di buah dadanya yang terselinap. Entahlah berapakah lama saya memacu, rasanya masihlah jauh ke arah pucuk. Tidak ada rasa geli, masih sedap dan sedikit linu ! Kocokanku kupercepat…… semakin cepat.

Sesaat berasa ‘greng’ semua badanku. Tangan ke dua kakinyaku lelah karena pergerakan mengocak, saya istirahat sesaat. Dan…. nyot… nyot… nyot… Kembali lagi Yanti mempraktikkan keterampilanmemeknya. Geli-geli sedap ! Keterampilan yang membuatku ‘naik’. Pacu kembali. Kocok kembali. Nyaris nih. Kembali dan kembali. Akhirnya………. kusemprotkan kuat-kuat sekalian terkejang-kejang. Saya terbang melayang-layang ………….! Lantas lemas. Lemas karena kepuasan.

Anda bisa coba tehnik di atas ke pasangan anda, entahlah itu istri, kekasih, simpanan, atau apapun itu. Hanya, berhati-hati jika anda ingin coba dengan istri resmi anda. Berikan jika tehnik ini saya peroleh dari buku. Jika tidak, jangan-jangan istri Anda kelak akan katakan :”Dapat pelajaran dari Yanti, ya…” Anda paling-paling dapat menjawab : “Lho, kok tahu…?”