Cerita Sex Wanita Cantik Di Setubuhi


 

“Aha.. Koran baru telah tiba”, kataqu dalam hati menyaksikan media massa pagi terbitan ini hari terkapar di dekat pintu pagar rumah. Kuambil media massa tersebut. Selanjutnya aqu duduk di atas bangku di teras sekalian membacanya. Sebagai siswa fakultas ekonomi aqu benar-benar menyenangi beberapa berita mengenai ekonomi Indonesia termasuk kritis moneter berkelanjutan yang tengah menerpa Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman media massa. Mataqu tertumbuk pada suatu iklan satu Baris Besar yang cukup menonjol.

Cersex Sedarah“Aqu dapat diterima apa gag ya?” Aqu menanyakan dalam hati. Memang sich, kupikir-pikir aqu penuhi persyaratan yang disuruh. Umurqu baru mencapai 20 taun. Tubuhku ramping dgn tinggi 170 cm, imbang dgn ukuran dadaqu yang di atas rerata wanita seusiaqu. Mukaku elok. Teman-kawanku katakan aqu kombinasi di antara Desy Ratnasari dan Maudy Kusnaidi. Tapi menurutku sich mereka terlampau memujiku berlebih-lebihan.

Ah, mencoba saja aqu melamar. Siapa tahu aqu diterima menjadi photo mode. Kan cukup buat menambahkan pendapatan. Aqu masuk ke dalam dalam rumah, ke kamarku.
“Gunakan pakaian apa ya nikmatnya?” batinku. Ah ini saja. Kukenakan blouse biru muda dan celana panjang jeans belel yang ketat yang barusan sekian hari yang lalu kubeli di Cihampelas, Bandung.

Boil Feroza yang kukendarai masuk jalan yang disebutkan dalam iklan. Ah, mana ya nomor ? Nach inilah. Tempat tinggalnya sich cukup keren. Di halamannya terpajang papan nama.
Terima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya. Kuparkir boilku di tepi jalan. Di situ banyak menempati boil-boil lain. Aqu masuk ke dalam dalam. Astaga! Di dalam banyak wanita-perempuan elok. Tentu mereka ialah pelamar sepertiku. Sesaat mereka melihatgku saat aqu masuk. Mungkin mereka takjub menyaksikan kecantikan mukaku dan kemolekan tubuhku. Kucari tempat duduk yang kosong sebelumnya setelah mendaftar diriku di atas meja registrasi.

Edan, sebagian besar tempat duduk berisi. Nach, itulah ada satu yang kosong di samping seorang wanita yang elok sekali, turunan Indo. Wajahnya serupa Cindy Crawford. Keliatannya dia seumuran dgnku. Tapi astaga, dia menggunakan pakaian yang berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yang ketat, hingga memperlihatkan pangkal buah dadanya yang memiliki ukuran lumayan besar. Dia terlihat melihatgku dan tersenyum. Menyaksikannya aqu jadi kurang percaya diri. Wah, tandinganku ini hebat sekali. Apa mungkin aqu dipilih jadi photo mode di sini? Satu-satu beberapa pelamar diundang ke ruangan pengujian, sampai sang Indo di sampingku barusan diundang . Semua pelamar yang telah ditest keluar melalui pintu lain. Pada akhirnya namaqu diundang .

dipersilahkan masuk ke dalam dalam.”
Aqu juga masuk ke dalam dalam dan disongsong dengan seorang pria memiliki badan cukup gendut.
“Perkenalkan aqu Andro, direktur sekalian pemilik agen ini. Siapa nama kamu barusan? Oh iya, Hesty, nama yang bagus, sebaik orangnya. Saat ini gantian kamu ditest. Kamu coba berdiri di situ.”
Aqu juga menurut saja dan ke arah tempat yang dipilih oleh Andro, di bawah lampu sorot yang cukup jelas dan di muka sebuah camera photo.

“Kamu coba lihat-lihat beberapa contoh photo ini. Tentukan lima style salah satunya. Aqu akan menguji apa kamu dapat berpenampilan. Jangan malu, don’t be shy!” kata Andro sambil memberikan sebuah album photo. Aqu menyaksikan beberapa foto di dalemnya. Ah ini mah seperti style photo mode di majalah-majalah! Gampang sangat! Lantas aqu pilih lima style yang menurutku bagus. Kemudian, jepret sana, jepret sini, lima style telah aqu berfoto dan difoto. Tapi Andro belum menyilahkan aqu keluar ruang. Ia keliatannya seperti berpikiran sesaat.

“Nach, saat ini, Hes. Kamu coba membuka kancing-kancing sisi atas blouse kamu. Gag perlu malu. Biasa saja lah!”
Aku pikir tidak ada apa-apa lah ini kali. Kubuka sejumlah kancing atas blouseku hingga kelihatan BH yang kupakai. Mata Andro sepintas berbeda saat menyaksikan pangkal buah dadaqu yang montok. Lantas aqu difoto kembali dgn pose-pose yang sensual.
“Nach, demikian kan yahud. Saat ini coba membuka pakaian kamu semua.”
Wah! Ini mah mulai keterlaluan!
“Ayolah, jangan malu!”
Sebenernya dalam hati aqu menampik. Akan Tapi biarkanlah, karena aqu semenjak kecil selalu mengidam-idamkan ingin jadi photo mode.

Dgn pelan-pelan kutanggalkan blouse dan celana panjangku. Mata Andro tidak berkedip-kedip melihati tubuh mulusku yang cuma tertutupi oleh BH dan celana dalam. Aqu sedikit menggigil kedinginan cuma kenakan pakaian dalam di ruang yang ber-AC ini. Tetapi Andro tidak menghiraukannya. Dia justru menyuruhku melepaskan baju yang tetap sisa di tubuhku. Ah, edan ini! Tapi cueklah, cuma berdua ini! Lantas dgn membelakangi Andro, kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada tutupi buah dadaqu.

“Han, masak kamu kembali tubuh demikian. Bagaimana aqu dapat mengetesmu.”
Aqu mengubah tubuh menghadap Andro. Andro menyuruhku turunkan tangan yang tutupi buah dadaqu. Andro terkesima melihat buah dadaqu yang montok dan berisi dgn pentil susunya yang tinggi melawan warna kecoklat-coklatan fresh, tanpa tertutup oleh selembar benang juga. Aqu jadi risi pada pandangan matanya. Andro menyuruhku melepaskan celana dalemku. Dia makin melotot menyaksikan sisi kemaluanku yang banyak oleh rambut-rambut lembut yang masih tipis. Sepintas kusaksikan kemaluan dibalik celana panjangnya menegang.

“Nach, saat ini kamu diam di sana. Akan kuukur tubuhmu, apa penuhi persyaratan”, kata Andro sekalian ambil meteran untuk menjahit. Pertama kalinya ia menghitung ukuran penting dadaqu. Dia melingkarkan meterannya lewat buah dadaqu. Dgn menyengaja tangan Andro menyinggung pentil susuku samping kanan hingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aqu diam merengut saja.

Cerita Sex Lainnya:  Cerita Sex Gue Petting Dengan Adik Kelas Kampus

“Kamu untung mempunyai buah dada yang cantik semacam ini”, kata Andro sekalian mencolek belahan buah dadaqu.
“Nach, telah usai sekarang ini. ” Aqu merasa lega. Pada akhirnya selesailah penghinaan seksual yang mau tak mau kuterima ini.
“Jadi saya sudah dibolehkan keluar?” tanyaqu.
“Eits! Siapa ngomong kamu sudah dibolehkan keluar?! Tunggu dulu, manis!”
Wah, kacau-balau! Apa kiranya yang dia harapkan kembali?
“Susan!” Andro panggil seorang.
Seorang Wanita elok keluar ruang lain, telanjang bundar. Ya ampun, rupanya dia ialah wanita Indo yang barusan duduk di sampingku di ruangan nantikan. Buah dadanya yang montok tergantung cantik di dasertaya, imbang dgn pinggulnya yang montok juga. Aqu bertanya apakah arti dari semuanya.

“Nach, saat ini kamu coba saksikan, Hesty. Susan ini ialah salah satu pelamar yang sukses dipilih. Kenapa? Karena dia pas dgn profile photo mode yang saya harapkan untuk project kalender bugil yang saya akan edarkan di luar negeri. Kalau kamu ingin sukses seperti Susan, kamu harus berani seperti ia, Hes”, kata Andro sekalian menunjuk ke Wanita elok yang bugil tersebut. Astaga! Batinku. Aqu harus difoto bugil. Bagaimana pandangan beberapa orang padaku kelak jika beberapa foto telanjangku sampai disaksikan beberapa orang banyak?! Tapi kan hanya disebarkan di luar negeri?!

“Baik, Tapi ini kali saja ya”, aqu menyggupinya. Pada akhirnya aqu difoto dalam sejumlah gaya. Gaya yang pertama, aqu diminta tiduran tertelentang dgn gaya memanjang di atas tempat tidur, dgn buka pahaqu lebar-lebar, hingga memperlihatkan kemaluanku dgn terang. Gaya ke-2 , aqu duduk mengangkang di pinggir tempat tidur sementara Susan menjilat-jilati lubang kemaluanku. Gaya ke-3 , aqu dalam kondisi berdiri, sesertagkan Susan dgn lidahnya yang mengusai permainkan pentil susuku. Gaya ke-4, aqu tetap berdiri, sedangkan Susan berdiri di belakangku dan melakukan perbuatan seolah-oleh kami berdua sesertag bersenggama. Susan berperanan sebagai seorang pria yang sesertag menusukkan tangkai kemaluannya ke dalam lubang kemaluanku, sesertagkan tangannya meremas-remas ke-2 iris buah dadaqu yang cantik. Dan aqu disuruh pejamkan mataqu, seolah-olah aqu sesertag terlena oleh kepuasan yang tidak ada taranya. Semua itu ialah pose-pose yang menghidupkan gairah birahi untuk golongan pria tetapi sangat menjijikkan untuk diriku.

Mendadak kurasakan ke-2 iris buah dadaqu diremas-remas dgn lebih keras, bahkan juga lebih kasar. Aqu meronta-ronta kesakitan. Aqu melihat ke belakang. Astaga! Rupanya yang di belakangku bukan Susan , tetapi Andro yang kini sedang permainkan buah dadaqu dgn semaunya! Entahlah Susan telah ke mana perginya.

“Jangan, Pak! Jangan!” Aqu melawan-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Tangan Andro semakin kuat mendekapku kencang-kencang sampai aqu nyaris tidak dapat bernafas.
“Kamu memang benar-benar elok, Hesty”, kata Andro sekalian mencium tengkukku sementara tangannya tetap terus memasuki ke-2 bukit yang membusung di dadaqu.

Mendadak dgn kasar, Andro mendorongku, hingga aqu jatuh tertelentang di atas sofa. Menyaksikan tubuh mulusku yang telah terkapar pasrah di depannya, napas Andro mengincar seperti dikejar setan. Matanya melotot seperti akan meloncat keluar menyaksikan keelokan tubuh di depannya. Kututup buah dadaqu dgn tanganku, Tapi Andro menepisnya. Baca : Cerita Seks Riil Terupdate Hasan Anak Pertamaku

Begitu belahan buah dadaqu benar-benar halus dan menggairahkan saat mulut Andro mulai menyentuhnya. Buah dadaqu yang putih bersih itu menarik. Mulut Andro dgn buas menjilat dan melumat sisi pucuk buah dadaqu, lantas menghisap pentil susuku berganti-gantian, hingga aqu menggeliat kegelian. Napasku turut mengincar saat tangan Andro mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaqu dari pangkal sampai lutut. Lantas betisku yang mulus tersebut.

Aqu hampir-hampir tidak dapat bernafas kembali saat mulut Andro terus menghisap dan mengisap pentil susuku. Aqu meronta-ronta. Tapi Andro terus mendesak dan melumat pentil susuku yang lancip kemerahan tersebut. Seumur hidupku, tidak pernah aqu diperlaqukan sebegitu lupa oleh lelaki mana saja, dan sekarang aqu harus memberikan diriku pada Andro.

Andro coba menggerakkan tangkai kemaluannya masuk ke dalam dalam lubang senggamaqu yang sempit. Dia sudah tidak kuat kembali membendung gairahnya yang mencapai puncak saat tangkai kemaluannya bersinggungan dgn lubang kemaluanku yang merah terbuka. Tangkai kemaluan Andro pada akhirnya menusuk semuanya ke dalam lubang kepuasanku. Aqu menjerit saat lubang kemaluanku diterobos oleh tangkai kemaluan Andro yang tegang dan panjang. Begitu perih saat “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam dalam lubang kemaluanku, yang tidak pernah sekalinya rasakan jamahan lelaki.

Aqu coba melawan semaksimal mungkin kembali. Tapi apa daya, Andro semakin kuat. Apalagi aqu telah lemas, tenagaqu hampir habis. Mau tak mau aqu cuma dapat terima dgn pasrah dicabuli oleh Andro. Dan pada akhirnya, aqu merasa tidak kuat kembali. Kemudian aqu tidak ingat apapun . Aqu tidak sadar diri.

Saat aqu siuman, aqu mengetahui diriku tetap terkapar telanjang bundar di atas sofa dgn cairan-cairan kepuasan yang ditembakkan dari tangkai kemaluan Andro bersebaran di sekujur perut dan dadaqu. Sementara kusaksikan ruang itu sudah kosong. Selekasnya kukenakan bajuku kembali dan segera ke luar ruang. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tidak akan balik lagi ke arah tempat laknat itu!